Rabu, 29 Oktober 2014

Berlindung di Balik Kalimat "Follow your passion"

Yo! Sehubung gue ini pemudi sekaligus blogger, gue mau mengucapkan "selamat hari blogger nasional" untuk tanggal 27 Oktober dan "selamat hari sumpah pemuda" untuk tanggal 28 Oktober. Ohya, postingan ini telah melewati riset iseng yang gue lakuin dari masa kuliah gue waktu smester 3 (sekarang gue freshgraduate heuheu), menyelipkan pertanyaan di Liebster award yang gue bagikan (maaf yah kalian gue jadiin riset secara nggak sengaja), baca buku, dan wawancara singkat.
SUMBER
Saat kelas satu SMA, seorang motivator datang ke sekolah gue dengan menggembar-gemborkan "lentera jiwa" lagunya Nugie. Seminggu setelahnya, semangat "lentera jiwa" itu mulai memudar pada diri kami, tetapi gue terus kepikiran, bertanya-tanya, mencari tahu hingga gue menjadi mahasiswa broadcast UI. Smester ganjil, maba berdatangan dan angkatan gue diminta berbicara tentang "passion". Semua bersemangat membicarakan seperti apa "passion" itu, sementara gue terus kepikiran; "apa bener yah passion tuh gini? Kok gue nggak puas yah mengetahui passion sebatas ini? Sebatas pada pengertian dimana kalo pekerjaan yang sesuai passion itu nggak melelahkan dan kita akan selalu happy?". Dengan berbagai ketidakpuasan akan pengetahuan diri sendiri, gue pun memikirkan apakah jaman dulu juga uda ada passion tetapi belum ada istilahnya yah? Kok mereka anteng-anteng aja? Happy-happy aja?

Sambil bertanya tentu gue mencari tahu passion gue, apalagi tanpa sengaja gue masuk ke dalam lingkaran dunia industri kreatif dan kata passion semakin dilagukan. Passion sekarang sudah tidak diartikan sebagai gairah (sebagai arti mentah), dalam bahasa Indonesia, passion disebut dengan istilah renjana. Kata passion sendiri diduga dipicu oleh pidato Steve Jobs yang mengatakan "...the only way to do great work is to love what you do. If you haven't found it yet, keep looking". Ironinya, Steve Jobs mendirikan Apple demi mencari uang bukan karena passion.
Nah loh? Sementara itu beberapa orang telah terlanjur "berlindung di balik kalimat 'follow your passion'" untuk tetap berada di zona nyamannya. Hal ini beneran ada loh teman-teman tanpa kita sadari bisa saja itu terjadi pada kita, yup mungkin saja kita selama ini "berlindung di balik kalimat 'follow your passion'" dengan menyita waktu yang lama dengan hanya mencari dan menunggu passion barulah bergerak. Kalo menurut Rene Suhardono dalam dua bukunya, nggak dibenarkan jika seseorang nganggur selama 2 tahun hanya karena mencari dan menunggu passion-nya. Karena kita butuh SURVIVE. Walau ada aja sih yang memang baru bisa bergerak setelah tahu passion, manusia itu unik.

Dalam kedua bukunya, yaitu your job is not your career dan career snippet, Rene Suhardono menyebutkan PASSION is not what you are good at. It's what you enjoy the most. Nah, enjoy di sini gue anggep sebagai sesuatu yang kita suka tapi juga bisa bikin kita susah. Menurut gue, hal yang kita suka nggak selalu melulu tentang hal yang bikin kita senang #Sotoy. Mas Rene juga menyebutkan, passion diibaratkan sebuah pensil. Nah pensil bisa digunakan dalam macam-macam kegiatan entah itu menggambar, menulis dll. Jadi, harusnya nggak ada yang menyebutkan passionnya menjadi seorang presiden direktur atau mungkin penulis. Hal serupa juga disampaikan Sweta Kartika dalam perbincangan singkat dengan gue di Cocoon Festival kemarin. Menurut Mas Sweta, kita harus bisa membedakan PASSION dengan OCCUPATION (pekerjaan). Passion terdiri atas dua hal yakni, pleasure (kebahagiaan) dan meaning (value/nilai). Pleasure itu hal yang dirasakan selama kita mengerjakan sesuatu, meaning itu adalah apa yang kita hasilkan. Jadi, passion sebenarnya sebuah tujuan mulia, seperti membahagiakan orang. Kalau cuma pleasure itu namanya hobi bukan passion. Mas Rene dan Mas Sweta ternyata punya poin yang sama, kalau bisa hasil dari passion bukanlah sesuatu yang bisa diukur seperti uang. Kembali lagi ke tujuan mulia.
SUMBER
Berlindung di balik kalimat follow your passion emang rada kejam dan mengerikan sih. Pertanyaannya, apakah harus mencari passion lebih dulu atau kerja dulu sambil mencari? Jawabannya relatif karena manusia unik. Lagi-lagi Mas Rene dan Mas Sweta sependapat, menemukan passion itu seperti jatuh cinta. Nah jatuh cinta bagi beberapa orang berbeda-beda caranya. Mungkin saja ada yang harus pendekatan dulu baru jatuh cinta, ada juga yang baru liat langsung jatuh cinta. Passion maupun cinta sudah diciptakan dalam diri kita sendiri, sekarang tinggal menimbulkannya. Bagaimana caranya? Mas Rene berkata dalam bukunya; "Do what you are! And live in your uniqueness. Passion is not what you think you will like. It's all about what you FEEL when you do things".

Bicara tentang feel, Mas Rene pun mengusungkan rasa "antusias" adalah kunci menemukan atau menyadari passion. Menurut berbagai studi menunjukkan, mereka yang merasa sangat antusias bekerja justru adalah mereka yang sudah menggeluti bidang itu dalam waktu yang cukup lama. Nah, bisa dikatakan kalau orang yang menemukan passion (biasanya) yang telah berada di bidang itu cukup lama (tapi lagi-lagi tergantung pribadi masing-masing kan yah, teman. Ingat, manusia itu unik). Mengutip kalimat Kugy di perahu kertas-nya Dewi Dee Lestari, "Kita semua berputar. Mengerjakan sesuatu yang kita nggak suka demi hal yang kita suka". Dari kalimat itu, bagi gue nggak apa kok kita mengerjakan segala sesuatunya walau hal itu misalnya dianggap "salah jurusan" atau nggak kita banget.

Sejauh ini, gue menemukan bahwa passion gue adalah bercerita. Dan bercerita bisa menjadi macam-macam bentuknya. Entah itu film, tulisan, teater, diskusi dll. Tujuan mulianya adalah berbagi. Hal ini juga baru-baru saja disadari. Dari gue, tips sederhana untuk menemukan passion adalah nge-stalking diri sendiri dan mencoba sesuatu yang baru. Mendengarkan cerita masa kecil kita dari orangtua atau keluarga, membaca ulang diary, atau melihat apa yang kita update di social media. Terakhir, kata bokap, IKHLAS adalah cara paling ampuh untuk bahagia. Dalam kata ikhlas, ada kata sukarela dan ketulusan, rasa-rasanya cocok dengan passion, kan? Semoga kita nggak berlindung di balik kalimat follow your passion yah, teman-teman. Dan cara agar kita tidak tergelincir untuk berlindung di balik kalimat follow your passion adalah beraksi. Yang paling penting lagi, kita nggak boleh terpaku pada satu rumus yah, teman-teman. Postingan kali ini baru beberapa rumus saja dan semoga postingan gue kali ini bermanfaat. Mari berusaha dan beraksi! :)
GAMBAR DIAMBIL DARI SWETA KARTIKA
Ps: thanks to anak KK yang mau menjelaskan passion menurut mereka, yaitu Muthi Haura, Wahid Sabillah, dan Mahdianto. Tentunya Sweta Kartika yang mau gue ajak ngobrol soal ini.

Sumber:
Buku; Your job is not your career by Rene Suhardono
Buku; Career Snippet by Rene Suhardono
http://paramitamohamad.com/2014/03/09/follow-your-passion-saran-yang-menyesatkan/
http://www.provoke-online.com/index.php/lifestyle/lifestylenews/3063-mempertimbangkan-nasihat-follow-your-passion
http://startupbisnis.com/enjoying-the-journey-pemahaman-tentang-passion-dan-purpose/
http://muda.kompasiana.com/2012/08/27/mengikuti-passion-atau-di-zona-nyaman-saja-ya-482446.html

Pandang lagi langitnya »»  

Kamis, 23 Oktober 2014

[Review] Rurouni Kenshin: The Legend Ends - Panggung Teaterikalnya Shishio

WARNING! POSTINGAN INI PANJANG, SUBJEKTIF, DAN PENUH SPOILER

Judul: Rurouni Kenshin: The Legend Ends (2014)
Produksi: Warner Bros, Encore Film, Amuse, Shueisha, KDDI Corporation, Gyao, Pictures Japan
Sutradara: Keishi Ohtomo
Jenis Film: Aksi
Adaptasi: Rurouni Kenshin (Samurai X)
Mangaka: Nobuhiro watsuki
Pemain: Takeru Sato, Tatsuya Fujiwara, Emi Takei, Ryunosuke Kamiki, Munetaka Aoki, Yusuke Iseya, Tao Tsuchiya

Inilah bagian akhir cerita, Kenshin Himura (Takeru Sato) bertarung untuk menghentikan ulah Makoto Shishio (Tatsuya Fujiwara) yang ingin menguasai negeri. Setelah puas membuat Kyoto lautan api, Makoto Shishio melancarkan tujuan utamanya, yaitu Tokyo. Pertarungan sengit terjadi dan membuat Kenshin hanyut dalam laut untuk menolong Kaoru. Kenshin yang menghilang, sementara Shishio pun berhasil menekan pemerintah dan menjadikan Kenshin sebagai buronan yang harus dihukum mati.

Setelah sukses dengan "Rurouni Kenshin: Kyoto Inferno" yang menggemparkan, Oktober ini pun nggak akan kalah seru dengan adanya "Rurouni Kenshin: The Legend Ends" yang merupakan film terakhir dari trilogy live action rurouni kenshin alias samurai x. Gue pun menjadi salah satu orang yang nggak sabar nungguin film ini dan berikut review-nya.

Pertama, CG dan visual effects yang dahsyat! Kalo dari judul sih, film keduanya yang kyoto inferno kan artinya neraka kyoto tapi ternyata lebih banyak api di film ketiga ini, the legend ends. Penonton anime samurai x pasti pada tahu dong kalo pedangnya Shishio itu ngeluarin semburan api? Nah, di film ini, bakal puas banget dimanjain sama CG visual effects (VFX) api yang beneran keliatan nyata.
SHISHIO VS KENSHIN
Kedua, cerita yang to the point. Sebagai film final, rurouni kenshin: the legend ends ini bener-bener langsung ke intinya, seperti hilangnya Kaoru dan Kenshin, pencarian Kenshin sebagai buronan, Kenshin dengan gurunya, pertarungan di atas kapal dan sebagainya. 10 menit pertama langsung berasa alur film tensi/tekanan-nya yang tinggi #Sotoy. Tensi tinggi di menit-menit pertama itulah yang membuat penonton nggak sempat beradaptasi untuk mengingat film sebelumnya dan baru dikasih "istirahat" di pertengahan menit dengan kebingungan. Kenapa kebingungan? Karena sangking to the point-nya, solusi untuk beberapa masalah menjadi begitu singkat. Sampe-sampe penonton di sebelah gue berisik: "Loh kok uda gini aja?". Spoiler: misalnya adegan Kenshin yang belajar teknik pedang baru dengan gurunya, kalo nggak salah teknik "high heaven". Untuk mencapai teknik ini, Kenshin harus mengetahui kelemahannya. Durasinya lama untuk pertarungan latihannya tapi untuk mendapat jawaban dari kelemahan Kenshin-nya cepet banget. Paling sederhana lagi, adegan Misao yang menemukan Kenshin. Transisi pergantian hari-nya mungkin kurang berasa atau gimana, yang jelas bener-bener to the point. Teruntuk teknik "high heaven", bagi gue sedikit berasanya, kurang greget padahal ini teknik tertinggi.

Ketiga, perintilan yang hilang. Entah gue yang terlalu detail atau gimana, di film kedua, ada adegan dimana Shishio kekeuh menginginkan 10 legenda pedang datang ke tempatnya (CMIIW) dan kemudian para legenda itu pun datang. Tentunya jika para legenda ini istimewa, pastinya mereka punya kostum unik. Nah, di film ketiga ini, tiba-tiba aja 10 legenda pedang itu uda tewas aja gitu. Ada sih beberapa adegan yang menurut gue, petarung ini adalah salah satu anggota 10 legenda itu. Misalnya adegan Sagara VS Biksu Budha dan Saito (polisi yang suka nge-rokok) VS pertarung yang matanya ditutup kain. Durasi untuk Sagara VS Biksu Budha sih cukup lama ketimbang adegan yang satunya. Mungkin karena faktor to the point tadi, makanya pertarungan 10 legenda ini jadi nggak penting (yaiyalah yang penting pertarungan sang jagoan dong). Cuma berasanya, perintilan yang ada di film kedua uda hilang aja gitu. CMIIW.

Keempat, adegan pertarungan yang keren parah! Di sinilah panggung teaterikal Shishio terjadi dengan sangat dahsyat, yaitu Shishio melawan 4 pertarung sekaligus. Empat pertarung tersebut adalah Kenshin, Sagara, Saito (polisi perokok), dan Aoshi (pemimpin klan pengintai).
Koreografinya keren bangetlah, gerakan Kenshin yang ngehindar dari serangan tuh patah-patah banget jadi powerful abis, dan timing effect tebasan api dari pedang Shishio pun tepat di setiap gerakannya. Totally action and totally DRAMA! Hahaha drama yang dimaksud di sini bukan nangis-nangis bombay sinetron dan lain sebagainya yah. Beneran ada alur dan klimaks yang bisa dinikmati. Contohnya kematian Yumi yang tragis.
Adegan anime itu beneran direalisasiin loh. Bayangkanlah tragis dan dramanya, apelagi couple Shishio dan Yumi itu favorit gue hahaha. Dengan judul "The Legend Ends" dan poster Kenshin yang tergeletak di pasir, membuat orang berpikir sang legenda alias Kenshin mati. Tapi yaah namanya jagoan, pasti bukan dia yang mati. Si Legenda yang dimaksud sebenarnya adalah Shishio. Maka dari itu, film ini beneran panggungnya Shishio bangetlah. Ohya, jangan takut pertarungan Kenshin VS Sojiro juga masih ada loh bahkan diberikan durasi yang yaah cukuplah.
SETA SOJIRO VS KENSHIN HIMURA
Ohiya, walau sebelumnya gue menyebutkan kalo ada beberapa perintilan yang hilang, di film ini justru detail-detail kecil semakin keliatan. Misalnya aja gaya bertarung Sojiro yang suka lompat satu kaki alias jinjit, luka bakar Shishio yang makin keliatan jelas dengan pengambilan gambar zoom. Lagi-lagi make-up nya keren! Dan film ini banyak darah, teman-teman. Sound effect cabikan pedangnya juga makin berasa, maka dari itu rate film ini (D)ewasa. Fanservice untuk penonton pria nih, ada adegan galau-nya Kaoru dengan rambut digerai. Cantiklah pokoknya dia di adegan itu.

Keseluruhan filmnya bagus. Baru beberapa hari udah masuk box office-nya Jepang. Kalau kamu pecinta anime, film "Rurouni Kenshin: The Legend Ends" layak dianugerahi film live action terbaik dan patut kamu tonton. Biasanya kan film live action suka mengecewakan bagi para pecinta anime yang punya ekspesktasi tinggi. Nah, kalo yang ini boleh kok berekspektasi tinggi hohoho, nggak nyesel. Apalagi soundtrack-nya juga ciamik, One OK Rock wohoooo!! Bonus foto Shishio kita, alias Tatsuya Fujiwara!
DALAM BATTLE ROYALE

DALAM DEATH NOTE
Beda banget ye dibanding jadi Shishio? Saat jadi Shishio, suaranya juga beda banget.

Sumber gambar:
http://kotaku.com/kenshins-third-movie-has-action-scenes-that-will-leave-1634751178
http://www.ungeek.ph/2014/08/5-super-kick-ass-scenes-in-the-rurouni-kenshin-the-legend-ends-trailer/

Pandang lagi langitnya »»  

Jumat, 17 Oktober 2014

Euforia VS Fanatik

Yo! Apa kabar? Belakangan ini timeline gue penuh dengan pertikaian hebat heuheu, terutama untuk orang-orang yang disebut ELF. Tapi nggak hanya mereka aja sih, pokoknya kumpulan orang yang punya sebutan deh. Entah dia fans si anu atau fans si una, pokoke rame dah dan nggak hanya soal sekumpulan orang yang disebut fans juga hahaha. Bingung yah? Pokoknya ini semua terkait dengan EUFORIA dan FANATIK. Kata yang paling sering kita denger kan? Betewe, postingan ini uda lebih dulu ada, sebelum "Catatan Hati Seorang Fanboy" loh hohoho.
Jadi ceritanya, dulu gue pernah di-judge gini: "fanatik lo, put!", wew shock juga gue tetapi kemudian seorang tetua berkata pada orang tersebut, "Emang kamu paham arti fanatik itu apa? Dia ini cuma euforia aja". Gue dan dia terdiam dalam waktu lama, kayaknya emang kita asal pake kata itu aja deh. Nah menurut KBBI, EUFORIA adalah perasaan nyaman atau perasaan gembira yang berlebihan. Sementara, FANATIK adalah teramat kuat kepercayaan (keyakinan) terhadap ajaran (politik, agama, dsb).

Dari pengertian itu, kita bisa tau kalo euforia itu yaa ada masa-nya dan fanatik kebalikannya. Semisal tahun 2011, orang-orang kena demam K-pop dan tiba-tiba serentak suka K-pop secara berlebihan itu namanya euforia. Tapi kalo sampe nyembah dan menuhankan atau sifat ekstrim lainnya bisa disebut fanatik.
GAMBAR DIAMBIL DARI SI JUKI
SMASH JADI AGAMA BARU
Nah, kalo ngomongin soal euforia dan fanatik sih paling mudah justru ngomongin soal fans sepakbola. Di saat worldcup, fans yang muncul tiba-tiba dikatakan Euforia, sementara fans beneran pasti nggak cuma di worldcup dong. Sayangnya, kata FANS selalu dikawinkan dengan kata FANATIK. Padahal kan belum tentu. Semisal katakan, dia sayang banget sama idolanya ngikutin idolanya kemana pun dia pergi itu bagi gue masih euforia. Pasti akan ada saatnya dia lelah tapi tetep suka dan support idolanya. Nah kalo di dunia kpopers, ada tuh istilah SASAENG FANS untuk penggemar/fans yang terobsesi berat sama idolanya, dan mereka sering disebut juga sebagai penguntit (stalker).

Kalo menuhankan idola uda kasus ekstrim, jadi bagi gue yang uda terobsesi seperti sasaeng fans itu baru deh bisa dibilang fanatik. Atau fans club sepakbola yang rela mati kalo club sepakbola-nya dihina. Kalo dunia politik? Kemarin aje pilih presiden uda banyak tuh yang dari temenan jadi musuhan. Nah kalo yang itu masuknya euforia atau fanatik yah? Kan pasti banyak yang ikut-ikutan suka sama calon presiden tertentu gitu heuheu.
MENGUKIR NAMA IDOLA DENGAN LUKA
Gambar di atas, dipost salah seorang fans EXO Luhan yang "sayang" banget sama Luhan. Buat gue tindakan itu uda bisa dikatakan fanatik. Kejadian ini mengingatkan gue akan trending topic #Cutforbieber yang isinya foto-foto sayatan luka tangan para fans untuk minta JB berhenti merokok, kalian bisa liat beritanya di sini. Terlepas itu berita hoax atau kagak, cuma yaaah masih ingat dengan Valeria Lukyanova, yang mengoperasi plastik wajah dan tubuhnya demi seperti barbie? Mungkin alasan dia bukan karena fans barbie, tapi karena emang pengen cantik, tapi ada loh yang operasi plastik karena fans fanatik.
OPERASI PLASTIK MIRIP DENGAN TOKOH IDOLA
Ngreri juga yah. Euforia atau pun fanatik sekalipun, gue masih menghargai mereka kalau mereka benar-benar meng-apresiasi idola mereka. Misalnya aja dengan karya,
DESAIN-NYA @BAYOGALE
Mas Bayu Santoso a.ka Bayo Gale belakangan ini namanya sering banget disebut-sebut media karena karyanya dinobatkan sebagai pemenang desain sampul album Maroon5. Liat detail gambarnya? Sumpah keren dan gue suka. Yakin deh, mas Bayu ini pasti fans maroon5 heuheu #Sotoy. Kalo gue, pasti dengan fanfiction (fiksi yang dibuat oleh fans) dong. Kalian bisa cek fanfiction gue di langitayu.wordpress.com yah hahaha (promosi).

Nah sekarang yang kita tau, fans itu bukan selalu tentang fanatik. Bisa jadi itu hanya euforia, tetapi yang jelas mereka adalah supporter yang tahu caranya mengapresiasi.

Sumber:
http://sijuki.com/bacotan/4-hal-bodoh-yang-sering-dilakukan-fansfanatik.html
http://www.top10magz.com/10-hal-tergila-yang-dilakukan-fans-fanatik-untuk-idola-mereka/
http://www.supersoccer.co.id/sepakbola-indonesia/suporter-tak-sekadar-fanatisme/

*Ekstra: Selamat atas pernikahan my Dharma in real life yakni Sweta Kartika dan istri. Semoga kalian berbahagia dan menjadi keluarga sakinah, mawaddah, warahmah. Dari fans setia karya-mu. Lain kali bakal bikin tulisan khusus deh hehehe*
Pandang lagi langitnya »»  

Jumat, 10 Oktober 2014

Ada Apa dengan BEKASI?!

YO! Biasanya gue nunggu minggu baru buat nge-post blog, tapi kali ini agak berbeda karena lagi PUANAAASSSS banget diomongin dan bikin orang-orang Bekasi yang emang uda biasa mandi keringat makin dibikin minum keringet sendiri (okeh, lebay). Kalau kalian pengguna path (sayangnya gue nggak sih), atau pecinta meme dan update bangetlah di dunia maya pasti pada tau dong kalo lagi rame ngomongin BEKASI. Ada apa dengan BEKASI?!!



Oke, kalian bener gue ini orang Jakarta, pinggiran dikit dan diberi nama Bekasi. Jujur sebelum Bekasi jadi Trending Topic Indonesia, omongan yang paling mendasar bagi gue adalah meme ini,


Karena pada dasarnya orang Jakarta itu nggak sepenuhnya orang Jakarta, kebanyakan mereka cuma kerja, nimba ilmu, dan rekreasi aja di Jakarta. Macem numpang lewat gitu hohoho. Dan beli rumah di Jakarta itu mahal-mahal, alhasil kalo mau punya rumah sendiri ya paling belinya di pinggiran kota Jakarta. TAPI YANG BIKIN BEKASI JADI TRENDING TOPIC BERAWAL DARI KELUHAN YANG UPDATE STATUS KALO BEKASI ITU PUANAASSS BANGET (emang betul sih). Nggak bisa kita salahin juga, cuaca belakangan ini panas banget. Cuma Bekasi tuh emang panasnya kelewatan sih, teori gue emang karena masih banyak tanah kosong (deket rumah gue masih ada sawah dan kebon-kebon). Kalo Jakarta kan masih ada gedung-gedung tinggi yang ngalingin panasnya matahari walau berasa engap juga karena polusi. Nah, sangking panasnya, muncullah meme-meme ini.







Sangking panasnya, Bekasi dianggap bukan bagian dari Bumi. Bahkan selama 21 tahun gue hidup, gue baru tau kalo gue ternyata bukan berasal dari bumi. Oh, my god! Jangan-jangan planetnya Do Minjun-sshi itu Bekasi! *playing Ost. My Love From Star - you are my destiny*

 
Do Minjun-sshi, ternyata kamu bukan berasal dari bintang, tapi Bekasi (halah). Orang-orang ngomongin Bekasi nggak hanya soal panas, tapi juga tentang jauh. Ingat postingan gue tentang "Kereta VS Bus"? Gue ngomongin soal perjalanan gue yang mesti diestimasikan 2 jam untuk sampe Jakarta dan sekitarnya. Estimasi itu nggak hanya soal jarak, tapi juga kemacetan Jakarta. Well, selain gue, anak Bekasi banyak yang mulai beraksi dengan balas meme juga.



Walau masih aja yang nyangka kalo kita, orang Bekasi pada marah,


Tapi emang agak parah yah walau meme-memenya lucu sih, cuma sempet bikin adik gue bertanya ke gue: "kak, emangnya banyak yang benci Bekasi yah?" woelah. Kalo semisalnya kalian anggap, gue nulis ini karena emang gue ngamuk, artinya peleh lo semua! Wkwk *bahasa Bekasi-nya mulai keluar* Salam #Sotoy

BONUS! CARI ARTI KATA DARI "PELEH"

*Sumber meme semua credit to owner dan beberapa diambil dari situs bekasi urban city
Pandang lagi langitnya »»  

Catatan Hati Seorang Fanboy

Yo! WARNING POSTINGAN INI AKAN SUPER PANJANG. Fanboy adalah sebutan cowok yang mengidolakan sesuatu. Bisa macem-macem cuma umumnya sebutan ini kebanyakan dipakai untuk idol group. Untuk ceweknya disebut fangirl. Okay, here we go for "fanboy time". 


SUMBER
Gue anggap ini project kolaborasi kali yah, karena gue sebagai fasilitator aja gitu. Project ini melibatkan 7 fanboy, yaitu Farid (anak KK nih), Ardiansyah, Raga, Sammy, Lingga, Kenja, dan Axel. Oia, fanboy di sini gue ambil secara umum jadi nggak semuanya hardcore. Sebelumnya gue minta maaf untuk mengedit semua unek-unek 7 cowok kece kita ini, alasannya sederhana biar kebagian semua porsinya hehehe. Dan soal kenapa harus 7 cowok? Sumpah harusnya 10, tetapi 3 mengundurkan diri, bukan karena gue mau niru ondespot ye hwhwhw. Oia project ini terhitung 2 minggu penggarapannya, tertunda karena ada insiden heboh, yakni #StayStrongSNSD

Jadi ceritanya, Sone (fans SNSD), heboh dan berduka gitu karena salah satu membernya, Jessica keluar dari SNSD. Untuk tribute mereka, gue kasih special part di sini untuk Raga dan Sammy.

Raga:
Gue kaget banget sih. apalagi dia dipecat karena masalah yang belom kejadian. SM (agensi) cuma takut jessica lebih fokus ke butiknya. Kayaknya dangkal banget gitu. Gimana mereka megang G dragon, yang serba bisa? Pesan gue sih, orang bergelut dibidang lain harusnya dihormati. SM terlalu cepat mengambil keputusan. Kecewa aja sih gue, SM masih kurang bisa mempercayai artisnya sendiri.

Sammy:
Hancur. Kemarin pas berita itu keluar, gue nggak konsen kerja. Seharian cuma pantengin timeline twitter just to figure out what is really happened. You may call me silly, but those thing really broke me. Gue sayang sama mereka semua. Well sorry kalo keliatan lebay, but that's what i feel. Gue sangat menyalahkan manajemen mereka di sini. Meskipun berita yang beredar bilang kalo yang suruh Sica pilih antara bisnisnya atau GG itu para member lain, gue yakin itu palsu. Gue yakin mereka semua sayang satu sama lain. Keliatan kok waktu fanmeet di Shenzen, di hari statement Sica keluar, keliatan banget DENGAN SANGAT JELAS kalo semua member sedih. Bahkan mereka biarin beberap part-nya Sica, tanpa menyanyikannya, yang berarti bahwa part itu supposed to be sang by Jessica only. Well even mereka bener-bener terpisah sekarang, gue akan selalu mendukung mereka baik Jessica dan Taeyon cs. Gue nggak bisa lagi menyebut mereka GG, karena menurut gue GG itu selamanya 9. Once again i said, i do support both Jessica and Taeyon cs.

Turut bersedih juga untuk sone lainnya. Nah, sekarang kita mulai, jadi kita liat siapa aja idol group termasuk member favorit mereka:

FARID bilang idolanya dibagi per-regional nih;
Indonesia: WISH (Fanny) *kalau belum tau soal WISH, coba cek ke blog Farid ini*
Jepang: AAA (Hidaka), Nogzaka46, Bakusute Sotokanda Icchome (AD Nagisa), SKE48 (Kohime), Afilia Saga.
China: SNH48 (TangMin).
Korea: Beast, B.A.P (Zelo).

ARDIANSYAH: Beast, BTS (Jungkook, Suga), B.A.P (Daehyun, Zelo), EXO (Kai), Teentop (Niel), Miss A (Suzy), AOA (Seolhyun), Secret (Hyosung), Girls Day (Hyeri), Rania (T-ae), SHINee (Taemin).

LINGGA: Bigbang (T.O.P), SHINee (Key), Epik High, Sistar (Dasom), 2NE1 (Minzy).
SAMMY: SNSD (Sooyoung), 2NE1 (CL)
RAGA: Infinite (Woohyun), SNSD (Sooyoung)
KENJA: Bigbang (Taeyang), Jay Park
AXEL: JKT48 (Novi/Nobi dari generasi kedua)

Banyak juga yah! Bahkan ada beberapa yang gue nggak tau. Teori gue sih, "semakin dikit idol group yang dia suka, semakin hardcore fanboying-nya" #Sotoy. Kalau cowok suka girlband mungkin alasan utamanya cantik dong walau ada plus suara bagus dan lain-lain, tapi di atas banyak juga boyband yang disebut. Mayoritas alasan mereka suka boyband tersebut adalah DANCE dan RAPP. Yang bikin mereka tertarik justru awalnya itu kemudian musik, vokal, dan paling terakhir penampilan. Teman, variety show, iklan, dan youtube jadi awal mereka tahu idol group yang mereka sukai, walau sisanya hasil explore sendiri. 

BTS SUGA DENGAN RAPP-NYA
Nah, ada cerita unik ARDIANSYAH waktu pertama kalinya suka K-pop nih: Sempet vakum dari k-pop, karena malu. Soalnya selain k-pop, musik yang saya suka itu post-hardcore, hardcore, bahkan metal. Nah, baru suka k-pop lagi pas tau B.A.P, terus BTS dan lain sebagainya. Saya kayak punya alter ego deh. Dibalik diri saya yang suka music core, saya malah suka k-pop.

Kira-kira respon apa aja sih yang mereka dapet dari orang-orang terutama orang awam terhadap kesukaan mereka termasuk status fanboy?
LINGGA: Gue biasa aja jadi fanboy. Ada yang bilang aneh, ada yang seneng juga. Respon paling buruk, dikatain homo. Respon bagusnya apa yaah mungkin jadi punya banyak temen cewek *eaa.

RAGA: Fun aja. Paling responnya ya kok cowok suka korea. Ada juga cewek bilang, cowok kok suka boyband? Syukurnya sih belum ada respon-respon buruk gitu.

KENJA: Kalo cewek, pertama sih mereka biasa aja dan nggak gimana-gimana amat, kalo cowok jadinya malah ikutan nonton bareng gue buat pelajarin dance dan rapp mereka. Respon aneh gue dapetin pas di kampus malahan hahaha. Paling buruk, gue dianggap rada ke-cewek-cewek-an kalo suka bigbang, padahal nggak gitu juga dan pada akhirnya terbukti gue nggak begitu, malahan jadi respect sama gue. Respon terbaik adalah saat perpisahan SMA diminta cover dance bigbang yang V.I.P.

SAMMY: Jadi fanboy itu asik kok. Gue menikmatinya. I do really wonder how their really life looks like. Kaya misalnya gue lagi bengong, gue suka mikir disaat yang sama mereka itu lagi ngapain ya? Respon orang macem-macem; kenapa sih lo suka mereka? Apalagi Korea terkenal dengan operasi plastik jadinya mereka kan cantiknya palsu. Gue akui mereka doing surgery, but even it was, perjuangan mereka untuk sampe ke titik saat ini itu totally uneasy. Gue paling nggak suka kalo bb/gb Korea disamain sama bb/gb Indonesia yang (cenderung) instan. Rata-rata respon orang memandang sebelah mata, but i don't care.

FARID: Karena jarang nunjukin ke-fanboy-an di depan umum atau socmed. Biasanya pada kaget pas tahu gue paham (dan bisa diajak ngomong) soal idol group tersebut. Paling sering dapat respon kaget pas tau idol group Korea sih, karena kalo yang dari Jepang kayaknya temen-temen gue uda pada tau kalo gue demen jejepangan.

AXEL: Rasanya jadi fanboy biasa aja dan wajar, karena JKT48 itu cewek jadi wajar kalo fansnya cowok, sama aja kayak cewek yang demen sama SUJU. Banyak yang ketawa dan bilang gue itu aneh gara-gara gue demen sama mereka, dan yang paling sering itu gue sering dianggap pedofil. Yang cewek biasanya nganggep gue pedofil dan ujung-ujungnya nge-cengin gue. Tapi ada juga yang malah tertarik mau ikut nge-idol juga. Kalo cowok kebanyakan pengen tau.

Dari respon-respon itu, yang bisa gue tau mereka pasti punya cerita seru dan pesan yang pengen disampein ke orang-orang, gini loh fanboy itu, nggak seburuk judge orang ye, nggak?

SAMMY: Well you won't know how it feels to be a fanboy until you become one. Your life is more alive when you have an idol. Gue pribadi menikmati suka-duka gue jadi fanboy, nungguin comeback, hapalin lagu-lagunya, koleksi barang (album, poster foto) dan lo harus tau gimana rasanya saat lo nonton mereka pas konser. Ngeliat dengan mata kepala lo sendiri secara langsung, yang biasanya lo bisa liat di layar tv, laptop atau hp. Gue nggak bisa salahin mereka, orang-orang yang memandang rendah kami para fanboy, karena emang mereka nggak tau rasanya punya idola.

FARID: Kalo buat gue pribadi setiap cowok itu fanboy cuma yang membedakan adalah hal yang menarik minat mereka doang. Ada fanboy idol group, ada fanboy klub bola, ada fanboy karya seni. Kalo di-general-kan mah sifat dan kelakuan mereka bakalan kurang-lebih sama ketika bisa ketemu atau di-notice oleh tokoh yang mereka sukai. Cuma kalo berlebihan dan memaksakan kesenangan kita ke orang lain itu gue kurang setuju, karena itu pemaksaan. Soalnya yang namanya suka kadang tiba-tiba dan nggak pake penjelasan. Baiknya jadi semacam punya "tujuan hidup", kalo fanboy idol group/musik kemungkinan ngaruh ke selera musik dan juga bisa ngaruh ke selera fashion mereka. Bisa nambah teman sehobi juga. Jadi ada passion akan sesuatu itu lebih "hidup" ketimbang (ngakunya) nggak ada yang menarik untuk dijalani.

RAGA: Buat orang-orang yang suka negative thinking terhadap fanboy, mereka hanya nggak tau gimana rasanya mengagumi seseorang. Sedikit keuntungan fanboying buat gue pribadi ya jadi ada tambahan omongan sama cewek. Hidup lo nggak hampa-hampa banget deh, tiap hari ada yang nemenin lo sama musik-musiknya, bikin lo nungguin dramanya tiap minggu.

LINGGA: Seiring berjalannya waktu, banyak banget manfaat yang gue dapet, misalnya bahasa asing yang gue kuasain bukan bahasa inggris aja sekarang, jadi bertambah 2-3 bahasa. Fanboy itu sambil nyelam, minum air gitu. Gue juga belajar budaya mereka. Gila! Orang yang dianggap ke-cewek-cewek-an (you know lah, para idol gue), sopan santunnya di sana kudu diacungin jempol dan gue juga belajar kesopansantunan. Jadi gue fanboying bukan karena "wiih cantiknya" atau apalah, tapi karena kualitas dan kepribadian mereka.

KENJA: Inspirasi yang gue dapet dari mereka adalah sangat bekerja keras dalam ngebentuk satu bbb/gb. Setau gue, mereka butuh waktu sekitar 5-6tahun untuk siap tampil di publik dan itu waktu yang sangat lama jauh dari keluarga dan lain-lain karena di karantina. That's not easy way. Gue sangat menghargai hal itu dan harusnya kita juga gitu, terutama untuk orang-orang negative person harus belajar respect terhadap semua usaha atau menghargai mereka. Kita jadi tau bagaimana nilai usaha yang dibangun dari kecil, walau seandainya kita nggak suka sama orang tersebut gitu.

AXEL: Pesan yang mau gue sampein itu, emang kebanyakan fans jekeiti itu alay, dan orang-orang awam langsung nge-judge kalo semua fans mereka itu alay. Gue mau ngasih tau kalo masih ada fans-fans minoritas yang emang nggak alay, yang deketin member dengan cara yang smooth dan gentle. Dan buat yang suka bilang kalo fans jekeiti itu pedofil, coba diliat dulu member-membernya, karena banyak member yang emang sepantaran sama gue, atau minimal uda SMA.

ARDIANSYAH: Alay. Maksudnya ketika suka k-pop dibilang alay atau segala macemnya. Alay itu suka sama sesuatu yang bukan dari diri kita sendiri alias ikut-ikutan. Sekalipun lo suka death metal tapi karena ikut-ikutan ya sama aja. Ada sih (bahkan banyak) yang suka k-pop tapi alay. Misal suka SUJU karena membernya ganteng-ganteng terus cuma tau sorry sorry, mr. simple, dan bonamana doang. Sebenarnya nggak ada yang buruk, bahkan di Indonesia ketika jamannya bb/gb, mereka yang suka cjr, cherrybelle dicap alay sedangkan JKT48 nggak. Mereka yang suka SNSD dicap alay sedangkan AKB48 nggak. Padahal kan sama aja, ini pop itu pop juga. Intinya, kalo emang suka ya ngapain harus malu sama orang lain. Karena apa yang disukai orang itu belum tentu juga kita suka. Karena pemikiran itulah saya akhirnya berani nge-post soal k-pop.

Jadi ini toh perasaan mereka, unek-unek mereka secara umum menggambarkan fanboy. Sebenernya masih banyak cerita mereka loh temen-temen. Misalnya Ardiansyah yang tadinya malu ngakuin suka k-pop akhirnya berani, Kenja dengan keahlian dance dan Taeyang yang jadi salah satu inspirasinya, Raga yang nyesel banget baru suka Infinite saat diajak temennya nonton konser, Axel yang di-notice member favoritnya yaitu Novi atau Nobi, Sammy dengan pengalaman konser SNSD dan 2NE1, Lingga yang masih excited ngejelasin satu per satu alasan suka idolanya, dan Farid dengan cerita bertemu WISH. Tapi nggak semuanya bisa gue tulis di sini. Yang kita tau adalah JADI FANBOY ITU NGGAK BURUK KOK.

JOKOWI ITU SEORANG FANBOY
Walau kesannya terlalu delusi atau apa, mereka masih punya tugas, hobi, passion, dan aktif di dunia nyata ini loh. Semisal bapak Jokowi masih kembali mengemban tugas kenegaraan selain fanboying, ye kan pak? Maaf #Sotoy. Ardiansyah hobi gambar, nari, dan nyanyi loh. Banyak yang sebut dia sebagai ilustrator karena gambarnya epik. Farid itu blogger dan suka ikut berbagai komunitas. Ohya dia juga seorang cosplayer. Sammy aktif dalam kelompok choir-nya dan kadang suka sing cover juga. Selain dance, Kenja suka dunia fotografi. Lingga yang ternyata juga gamer, jadi nggak usah pusing ngobrol sama dia selain idol hohoho. Semua punya kehidupan masing-masing, cuma bedanya mereka punya "alat" penghilang stress. Temui mereka:

Ardiansyah Joseph (facebook)
Kenja Hizkia (Insagram)

Oia, bagi teman-teman yang bingung maksudnya bb/gb itu apa, cuma singkatan boyband/girlband gitu. Teman-teman juga bisa share pendapat pribadi dengan kepala dingin yah, kita diskusi hehehe. Dan inilah catatan hati seorang fanboy (walau ada tujuh orang juga) ^^ Salam #Sotoy!

BONUS (SUMBER)
Pandang lagi langitnya »»  

Sabtu, 04 Oktober 2014

Tanpa Sadar Kita "budek"

Yo!! Selamat Idul Adha, pesta daging hohoho gue pun berpikir untuk memilih postingan ini yang akan gue edit dan terbitkan hari ini (#Sotoy abis). Awal postingan ini judulnya adalah Mulai Cacat, "budek adzan". Karena gue ngerasa agak sarkas menggunakan kata "cacat" dan saat ngedit ini ternyata topik ini meluas nggak hanya soal "adzan", maka dari itu gue memutuskan untuk membuat postingan ini general. Kalo dulu topiknya hidung --> Orang Indonesia itu Pemuja Hidung kali ini topiknya adalah TELINGA.
SUMBER
Budek yang kita tahu berarti melemahnya pendengaran. Kata budek sendiri nggak ada di KBBI, kalau pun mau nyari lewat internet, biasanya ke lempar ke kata bude' dan gudeg. Makin ke sini, gue rasa semakin banyak orang yang "budek" mungkin termasuk gue. Salah satu faktor budek adalah pemakaian headphone atau headset. Yep, gue pengguna itu dan mulai perlahan menguranginya. Dan yang lain adalah karena diabetes. Gue nggak diabetes tapi gue gemuk, dan gue pernah baca kalo kegemukan juga bisa menjadi faktor melemahnya pendengaran. Ngeri juga yah. Kalian bisa baca "7 Faktor yang Bisa Bikin Orang Budek"

Dan kayaknya semakin banyak orang yang tanpa sadar "budek". Nah, fokus pembahasan budek yang pengen gue omongin kali ini sebenarnya tentang KETIDAKPEDULIAN. Gue pikir dari artikel di atas, yang satu ini belum ditambahin deh biar jadi 8 gitu faktornya. Nah, ketidakpedulian seseorang bisa membuat "budek" loh. Ketidakpedulian di sini bisa beragam macamnya, entah dia emang sibuk, cuek, dan ASIK DENGAN DUNIA SENDIRI. Sementara itu "asik dengan dunia sendiri" bisa dikategorikan lagi menjadi melamun, berkhayal, meluncur di dunia maya, banyak pikiran dan lain sebagainya. Toh imej orang yang menggunakan headset di tempat umum selain keren, ya "asik dengan dunia sendiri" kan?

Nah, yang gue sayangkan adalah ketika adzan datang. Semua orang tahu kalau adzan itu penanda sekaligus pengingat umat muslim untuk sholat. Seringkali suara adzan yang uda pake toa super masih suka nggak kedengeran loh. Bahkan bukan karena suaranya jauh. Gue inget waktu kejadian SMA gue:

Gue: Uda adzan belum yah? (megang mukenah)
Audi: Uda kali. Sholat aja (mulai takbir, kemudian sholat)
Gue: (masih ragu)
Anel: Lah emang uda adzan? (baru dateng ke mushola)
Gue: Katanya sih udah (mulai pake mukenah)
Kemudian terdengar suara adzan keras banget. Audi ngehentak tangannya dan ngeloyor ke tanah. Gue dan Anel pun tertawa terbahak-bahak.

Jadi ingat cerita teman SMP gue, Retno bilang kalau di Jawa (nggak tau jawa mana) atau mungkin lebih tepatnya budaya Jawa, orangtua jaman dulu suka banget nyuruh anak-anaknya berhenti beraktivitas termasuk matiin seluruh gadget terutama televisi, hanya untuk dengerin adzan. Jika adzan sudah selesai, baru boleh dinyalakan lagi. Eumm mungkin bukan budaya Jawa aja kali yah, kalo gue pikir jaman dulu memang begitu bukan? Tapi kalo sekarang yaaah, kalau kalian denger adzan tanpa di depan laptop uda syukur yah, tapi kan kadang ada yang ngingetin lewat social media toh? #Sotoy :p

Dalam kehidupan sehari-hari, MATA adalah indera yang paling sering kita gunakan. Jadi tanpa sadar kita kurang peka untuk hal suara. Ini terbukti lebih susah menggambarkan atau menjelaskan apa yang kita dengar daripada yang kita lihat, padahal kan penglihatan kadang suka berilusi makanya ada ilusi optik #Sotoy parah gue. Nah dengan zaman yang serba digital ini, cara untuk mempertajam indera pendengaran kita biar tambah peduli adalah dengan MENGURANGI PEMAKAIAN GADGET. Tenang gue nggak akan ngajak lo semua berhenti menggunakan gadget atau menantang kalian untuk mencoba satu hari tanpa gadget. Ya kali cuy satu hari tanpa gadget masih bisa hidup sih tapi kan ini zaman digital masa' harus nyulitin diri? Nah ini yang bisa kita lakukan:
Pergi makan sama teman. Tumpuk handphone jadi satu. Tidak ada yang boleh megang handphone sampai semua teman selesai makan. Yang gagal, dia yang traktir atau sesuaikan dengan perjanjian masing-masing.
Kebetulan Click Motion Production, kelompok TKA gue dan Debby uda pernah mencoba hal ini tetapi gagal karena makanan yang kita makan adalah seafood yang membutuhkan dua tangan, alhasil emang pada fokus makan dan kelewat berhasil buat tantangan itu hahaha. Tapi serius deh, emang enak ngobrol sama teman yang ngeliatin handphone? Mungkin mereka bersumpah mendengarkan 100% dan emang bisa multitasking dengan handphone-nya, tapi rasa-rasanya kayak percuma untuk bertemu ya, nggak? Selain bikin "budek", gadget cenderung bikin orang gampang ke-distract dan kurang fokus.
Ada yang bilang komunikasi itu penting, tapi lebih penting komunikasi dua arah dan secara langsung. Tinggal se-atap, belum tentu saling tahu, bahkan terkadang kita lebih tau kesukaan dan kegiatan teman-teman kita. Ingat, seorang psikolog dibayar mahal karena dia sabar dan mau "MENDENGARKAN" dalam waktu yang lama cerita para pasiennya yang sebenernya intinya sama dan ceritanya muter-muter. Mari kita mulai peka dengan ada cerita apa sih di keluarga kita? Orang-orang lagi ngomongin apa sih sekarang? Apa mereka lagi ngomongin hal yang kita nggak paham dan kita nggak suka? Tapi bolehlah didengar, siapa tahu bisa paham dan bisa keliatan pinter dikit kalo ngobrol sama semua orang karena disangka tahu banyak, padahal cuma curi dengar. Hwhwhw salam #Sotoy! Selamat Idul Adha! Selamat mendengarkan! Dan selamat peduli!
Pandang lagi langitnya »»