Kamis, 25 September 2014

Satu Cara Menambah Iman

Yo! Yaa, kalau ada yang bertanya sebenernya gue posting ini blog setiap hari apa, hmm dulu gue masih bisa jawab yaitu hari Jum'at tapi sekarang gue bingung mau jawab hari apa hahaha. Yaa sebisa mungkin gue masih memenuhi janji gue untuk setiap minggu update. Baydewei, postingan kali ini nggak akan panjang-panjang amat. Gue lagi dalam keadaan yang kurang baik untuk mempublish postingan yang masih di draft jadi gue memutuskan untuk menulis ini secara langsung.
SUMBER FOTO DI SINI

"Satu Cara Menambah Iman", judul ini menimbulkan banyak sekali pertanyaan: lo lagi sakit, put? Lo lagi inget kematian kah? Lo uda jadi ustadzah kah? Kok ke-sotoy-an lo malah menjadi-jadi gini sih pake acara ngasih tau cara nambah iman seseorang? Emang ilmu lo cukup? Well, alasan yang paling mendasar adalah gue cuma mau share apa yang gue alamin. Langsung saja, SATU CARA MENAMBAH IMAN ADALAH DENGAN KEBERSIHAN.

Masih ingat dengan slogan: "Kebersihan adalah sebagian dari iman"? Oke, sekarang kalian boleh tertawa tapi ini serius loh, teman-teman. Pasti ada saat dimana lo ngerasa iman lo lagi turun atau fase dimana lo ngerasa jauh dari Sang Pencipta. Nah di saat yang seperti itulah, hal pertama dan bahkan yang hanya gue lakukan sebelum membenahi diri sendiri adalah MEMBENAHI DAN MEMBERSIHKAN LINGKUNGAN HIDUP gue. Teringat kost-an gue yang sering berantakan dan kemudian diri gue yang baik bertanya: "Hey, lo gimana mau sholat kalo tempatnya aja jorok?" atau "Badan lo bau, emang enak ape sholat dengan keadaan begitu?".

Contoh sederhananya lagi, nyokap gue sering banget tuh teriak: "Ini meja belajar berantakan banget, gimana mau belajar?". Walau di berbagai studi mengatakan setiap orang memiliki gaya-nya masing-masing dalam belajar, tapi untuk ibadah beda kan? Tapi ingat karena kebersihan adalah sebagian dari iman, makanya hal itu baru sebagian aje teman-teman selebihnya yaah mulai memperbaiki diri lagi dan lagi. Trik ini jitu loh, teman-teman. Beberapa teman gue sudah mencobanya hahaha dan yaah setidaknya bikin keresahan dia berkurang sedikit (sedikit yah), sisanya ya ibadahlah.

Tapi, cara ini beneran mujarab loh, teman-teman! Dengan kebersihan:
1. Jadi segar, walaupun kamar doang yang dibersihin tapi diri belum.
2. Biasanya kalo segar, muncul ide-ide baru karena nemuin barang-barang hilang gicu.
3. Tambah semangat (untuk ngotorin lagi) hahaha. Eh tapi beneran munculin rasa semangat loh. Makanye orang jorok tuh identik dengan pemalas gitu #sotoy.

Sejujurnya gue juga lagi bebenah kamar nih, ternyata gue sudah tidur bersama dengan buku-buku ini,
Tenang, gambar di atas itu penipuan kalo kalian anggap bukunya serius banget, belum liat aje yang paling bawah ada buku apaan heuheu komik lah hahaha. Setahun terakhir yang nguras dompet gue itu mereka dan yang bikin kotor kamar gue juga mereka hahaha. Sedang mencari sudut-sudut rumah baru untuk merumahkan mereka hmm. Oia, kalo masih belum paham iman yang gue maksud, yang jelas bukan yang ini yah
Oke, maaf semisal kalo postingannya lagi nggak gue banget, berasa aneh yah pendek gini (sebenernya panjang juga sih dikit). Gue sedang dalam keadaan nggak baik dan sekarang sedang bersih-bersih plus benah-benah hohoho. Selamat mencoba, teman! Kalo kalian ada tips dan trik lain untuk menambah iman kalian atau melewati fase di mana kehilangan arah, boleh dong share di komen :)

Pandang lagi langitnya »»  

Rabu, 17 September 2014

[Review] Rurouni Kenshin: Kyoto Inferno - Cosplay dan Jebakan Shishio

WARNING! POSTINGAN INI PANJANG, SUBJEKTIF, DAN PENUH SPOILER

Judul: Rurouni Kenshin: Kyoto Inferno (2014)
Produksi: Warner Bros, Encore Film, Amuse, Shueisha, KDDI Corporation, Gyao
Sutradara: Keishi Ohtomo
Jenis Film: Aksi
Adaptasi: Rurouni Kenshin (Samurai X)
Mangaka: Nobuhiro Watsuki
Pemain: Takeru Sato, Tatsuya Fujiwara, Emi Takei, Ryunosuke Kamiki, Munetaka Aoki, Yusuke Iseya, Tao Tsuchiya.

Kenshin Himura (Takeru Sato) terancam mengingkari janjinya untuk tidak bertarung menggunakan pedang bilah terbaliknya. Karena harus menghentikan ulah musuh terberatnya, Makoto Shishio (Tatsuya Fujiwara) yang mencoba menguasai Jepang dengan menolak untuk menerima pemerintahan era baru. Shishio memiliki misi untuk membuat Kyoto menjadi kota lautan api.
"Rurouni Kenshin: Kyoto Inferno" ini merupakan film kedua dari trilogi Rurouni Kenshin live action. Film pertamanya, berjudul "Rurouni Kenshin" tayang pada tahun 2012. Jedahnya lama juga yah, tapi jangan khawatir untuk film terakhirnya, yaitu "Rurouni Kenshin: The Legend Ends" bakal tayang oktober nanti, teman. Buat yang uda nonton ini film pasti nggak sabar deh yah hehehe. Oia, Rurouni Kenshin: Kyoto Inferno ini kalo di Jepang judulnya "Rurouni Kenshin: Kyoto Taika Hen" artinya hampir mirip lah, Kyoto Neraka gitu. Soalnya di sini kan fokusnya ke arah misinya Shishio membuat Kyoto menjadi kota lautan api (berasa Bandung ye eh tapi kan Bandung kota kembang ye?).

Pasti penasaran dong dengan judul di atas? Ada apa dengan cosplay? Ada apa dengan Jebakan Shishio? Apakah gue akan nge-spoiler adegan dengan kata jebakan shishio? Heuheu. Mari kita mulai review-nya. Gue nggak akan banyak ngomongin soal ini film mirip nggak sih sama anime-nya. Di sini gue mencoba mengesampingkan ekspektasi gue sebagai penonton anime, sama halnya seperti gue nonton film Harry Potter, alasannya yaah biar gue bisa kasih nilai seni masing-masing karya gitu. Ini film, itu anime, dan yang itu novel begitu heuheu.

TOO MUCH EXPECTATION
Pertama, sound-nya bagus sekali! Mulai dari music background-nya sampai sound effect-nya. Film aksi memang yang harus dibikin greget itu audio-nya ketimbang visual kan? Apalah artinya adegan tembak-tembakan kalau nggak ada suara pistol? Dan apalah artinya film pedang-pedangan ini kalau nggak ada suara sayatan pedang yang saling beradu? Demi dah sound effect-nya bikin eargasm tapi rada kurang dibagian itu pedang nusuk ke badan. Ada beberapa adegan seseorang yang dikeroyokin massa dengan ditusuk-tusuk pake pisau dan pedang tapi sound effect-nya kurang greget, nggak kayak film The Raid gitu yang tulang patah aja berasa sound effect-nya. Yaa not bad lah yah.

Kedua, lighting-nya bikin menggigil! Adegan favorit film aksi kayak gini pastinya adalah pertarungan "one on one" bukan "one man show". Kalo "one man show" kan tuh pemeran utama lawan musuh beribu-ribu udah biasa. Nah beda sama "one on one" yang emang satu lawan satu. Adegan one on one di film ini kalo gue hitung ada 3 adegan (seinget gue), yaitu Kenshin VS Soujiro, Kenshin VS salah satu samurai sepuluh samurai, Bapak tua tim penjaga (ninja) VS Aoshi Shinamori. Nah adegan "one on one"-nya si bapak tua VS Aoshi ini tuh parah keren banget. Spoiler, detik-detik si bapak tua pemilik penginapan ini mau mati tuh adegannya terasa begitu dramatis karena LIGHTING! Dan nggak sembarangan yah itu adegan ceritanya mendung dan ada kilat gede banget, bahhh itu lighting bukan cuma berasa di langit tapi di seluruh tempat di adegan itu. Jadi darah-darahnya berasa dramatis bagi gue.

Ketiga, transisi yang oke dan make up effect yang cetar! Ada beberapa adegan Kenshin yang ngebayangin masa lalu-nya dan transisinya keren karena didukung dengan coloring-nya yang uwow banget deh. Warna film ini asik dan mempunyai peran tersendiri dalam transisi setiap adegannya. Soal make-up, gue super salut. Banyak adegan air gitu, gue penasaran itu make up luntur nggak tuh? Semisal make-up luka X di pipinya Kenshin atau make-up luka bakarnya shishio yang berasa banget. Oia, make-up juga jadi alasan gue nonton "Rurouni Kenshin Kyoto Inferno" ini, soalnya si Takeru Sato yang meranin Kenshin akhirnya nggak keliatan cantik dibandingkan di film pertamanya yang bikin gue males nonton hahaha. Di sini, dia manly banget walaupun emang si Kenshin tuh di anime terhitung cowok cantik juga hahaha.

Keempat akting pemainnya keren! Di sini yang gue bilang bukan sekadar akting loh, karena yang gue maksud termasuk dengan SUARA mereka yang niat parah. Seto Soujiro adalah salah satu chara favorit gue di Samurai X dan gue sangat puas dengan aktingnya Ryunosuke Kamiki yang memerankannya dengan sangaaaaat baik. Suara Soujiro yang ceria bisa banget dimainin sama si Kamiki jadi tengil gitu, jadi seneng gue.

RYUNOSUKE KAMIKI AS SOUJIRO
Keluar dari studio gue masih deg-degan, karena gue ngerasa dia adalah the best cosplayer of Seta Soujiro hahaha. Cosplay terbaik di Ruroni Kenshin nomor dua lah dia yang terkeren, yang pertama tentu saja Tatsuya Fujiwara yang berperan sebagai Makoto Shishio. Mana ada yang bisa nge-cosplay-in Shishio dengan niat coba? Hahaha secara make-up effect luka bakarnya dahsyat. Uda gitu suaranya Tatsuya Fujiwara bisa keren dan cocok banget sama Shishio. Kalo kalian ingat, Tatsuya Fujiwara ini dulu yang meranin Kira/Light Yagami di Deathnote. Berasa kan tuh bedanya? Dia waktu jadi Kira berasa gagal banget, eh pas jadi Shishio beuuh gue acungkan jempol! Ohiya, spoiler lagi nih di film ini bakal banyak cosplayer Shishio bermunculan loh!
TATSUYA FUJIWARA AS SHISHIO
Oia untuk pertarungannya yaah keren dong kan ada efek slowmotion! Heuheu tapi nggak gitu menegangkan banget sih buat gue yaa cukup bikin deg-degan aja tapi masih bisa napas dan bahkan masih bisa ketawa gara-gara tingkahnya Munetaka Aoki yang berperan sebagai Sagara Shinnosuke. Nggak heran kalau ini film dalam waktu 3 hari uda jadi box office sejak 10 September, baca beritanya di sini. Nah, secara personal, gue ucapkan selamat kepada yang sudah menonton film ini karena kalian semua sudah masuk ke jebakan Shishio! Kalian cuma sampe di Kyoto, ditipu sama Shishio yang tujuannya sebenernya Tokyo bukan Kyoto! Hahahaha ups spoiler. Gue juga kena jebakan doi nih hahaha maka dari itu buat keluar dari jebakan Shishio, gue akan nonton The Legend Ends-nya oktober nanti hohoho semoga kali ini nontonnya ada temennya huahaha. Bonus dikit ini dia, Kenshin kita waktu masih culun! Salam #Sotoy
TAKERU SATO DI MEI CHAN NO SHITSUJI
*Sumber foto dari berbagai sumber nanti bakal diupdate lagi, kuota internet lagi cupu*
Pandang lagi langitnya »»  

Senin, 08 September 2014

Kereta VS Bus

Yo! Bikin judul di atas, kayaknya gue punya banyak postingan versus yah? Alias perbandingan gitu. Mungkin kalo gue bedah tampilan blog ini nantinya, gue akan bikin satu tempat khusus untuk "versus". Teman-teman bisa cek ke "Kelar VS Clear" dan "Suka Buku VS Suka Baca". Yang baru dipost emang baru dua sih, ditambah yang satu ini menjadi tiga. Tapi kalau di draft sebenernya ada banyak hehehe, masih pilah-pilah mana yang layak tayang alias dipost *halah*. Okeh, langsung saja kita bahas.
KERETA ATAU BUS?!
Siapa yang Bus Mania? Cung!
Siapa yang AnKer (baca: angker) alias Anak Kereta? Cung!
Yang naik motor nggak boleh cung dulu yak di sini hahahaha tapi tetep boleh nyimak dan komen kok heuheu. Entah bagaimana, pecinta bus dan pecinta kereta tuh selalu bersinggungan. Berhubung gue telah merasakan menjadi Bus Mania dan AnKer selama masing-masing 3 tahun, jadi gue tahu betul plus dan minusnya. Dan postingan kali ini akan menjadi sangat subjektif dan mempengaruhi kalian hahaha.
NAIK BECAK AJA HAHAHA
Cerita sedikit, gue tinggal di Bekasi, kemudian SMA di SMAN 4 Jakarta Pusat. Bagaimana bisa gue yang tinggal di Bekasi ini bersekolah jauh di Jakarta? Cerita panjang dan akhirnya gue pun jadi bus mania. Gue pulang-pergi ke sekolah menggunakan bus. Bangun jam 4 pagi, setelah adzan subuh langsung sholat shubuh dan langsung pergi ke sekolah tanpa babibubebo. Jadi gue telah menjadi bus mania selama 3 tahun, gue mempercayai bus selama gue sekolah. Kemudian gue kuliah di Universitas Indonesia, Depok. Gue nge-kost di Depok tapi kemana-mana naik kereta, jadilah selama 3 tahun gue menjadi anker. Jadi kehidupan gue 3 alam: Bekasi-Jakarta-Depok dan gue nggak bisa mengingat full jalanan 3 kota itu. Iri dengan yang khatam sama kotanya masing-masing.

KERETA
1. Kecepatan
Dari segi kecepatan, tentunya kereta lebih unggul dari bus (+), terus juga kereta itu antimacet (+). Tapi kalo uda ngetem dan pake acara transit segala waktunya bakal sama aje bahkan lebih lama dari bus (-). Gue telah mengukur waktu naik bus dan kereta di jam yang sama tentunya di hari yang beda dengan tujuan yang sama yaitu UI, waktu dimulai dari kaki gue keluar dari rumah di Bekasi dan hasilnya SAMA-SAMA 2 JAM, bener-bener mengecawakan!!

2. Harga
Sekarang kereta murah paraaaah! Apalagi sistem kartu sekarang bikin perjalanan terasa mudah. Masih menggunakan eksperimen gue yang sebelumnya. Perjalanan gue dari rumah ke UI hanya menghabiskan uang 9.000 saja, teman. (+)

3. Kenyamanan
KE-RE-TA
Sekarang semua kereta commuter line sudah ber-AC. Uda gitu karena kereta tertutup, nggak akan ada yang namanya asap ngebul polusi dari luar dan juga asap rokok, bersih pula jadi nyaman (+). Tapi yang bikin nggak nyaman adalah kalau keretanya penuh dan jam pulang kantor, semua orang berubah menjadi manusia pepes dan super langsing karena maksa masuk. Di Jepang, lebih parah lagi loh rebutan masuk keretanya, kamu bisa search di youtube dengan keyword: "Japanese Rush Hour". Nanti yang muncul video-video orang berubah jadi manusia pepes masuk ke kereta. Bahkan hal ini dijadiin jokes di anime kuroko no basket, si Kagami nyebutnya "This is Japanese lunch time rush" heuheu.
JAPANESE RUSH HOUR
Catatan buat anak kereta, serius deh kalian harus cari video-nya yah! Biar nggak dikit-dikit ngeluh karena dempet-dempetan dan bersyukur. Go search "Japanese Rush Hour". Di Indonesia sendiri, entah kenapa yah anak kecil yang sering dibawa sama emaknya naik kereta pasti nangis, uda gitu emaknya nggak bisa nanganin. Ini nggak tau kebetulan atau apa, tapi gue selalu ketemu yang begini:

Anak: (nangis)
Semua pengguna kereta: (ngeliatin kesel, pura-pura nggak liat, masang muka datar)
Emaknya: (nanganin anaknya sambil marah) maunya apa sih?!! Mama turunin nih yah, adek! Disusuin nggak mau, diem juga nggak mau! Ntar mama tinggalin di kereta!!
Gue (dalam hati): Anaknya mau diturunin atau ditinggalin kereta dah?

Sumpah, ini menjadi nilai (-) untuk kereta untuk gue. Mayoritas emak-emak di kereta nggak bisa nanganin anaknya, mungkin karena emang nggak ada pemandangan yang bisa dialihkan untuk anaknya di kereta. Dan ekspresi pengguna kereta juga bikin emak-emak yang nanganin anaknya jadi tertekan dan hasilnya anaknya dimarahin.

4. Sosial
Menurut gue, orang-orang yang naik kereta itu individualis. Maaf yah nggak maksud ape-ape, tapi gue akan jabarkan alasan yang cukup kuat untuk hal ini. Pertama, muka penumpang kereta pada kaku dan datar, mulai dari naik sampai di atas kereta. Kedua, kursi untuk penumpang berkebutuhan khusus mesti banget ditekanin, karena penumpangnya terlalu individualis. Nggak peduli sama yang lain, yang paling penting adalah dirinya sampai di tempat tujuan dan nggak kelewat statsiun. Contoh yang paling mudah adalah si Dinda. Banyak di luar sana Dinda di kereta, walau di bus juga. Cuma kemungkinan di bus lebih sedikit ketimbang di kereta. Dinda dan kereta uda cerita yang sangat melekat untuk gue #Sotoy. Yang pura-pura tidur di kereta? Banyak banget. Nggak gue pungkiri alasannya karena perjalanan kereta lebih panjang dibandingkan bus makanya pada individualis, semua merasa sama-sama paling lelah.

Jadi keinget cerita emak gue;
Mama: Mama nggak mau naik kereta lagi. Orangnya judes-judes kalo ditanya. Mama kan cuma mau nanya, mama turun di stasiun apa.
Gue: Mungkin emang mereka nggak tau kali, mah. Masa semua orang harus tau semua stasiun.
Mama: Yah, minimal nggak judes gitu terus mukanya kayak pada seolah-olah mama nggak se-level sama mereka.

Tenang, emak gue masih mau naik kereta kok, itu cuma keluhannya hehehe. Mungkin karena emak gue uda terbiasa sama bus kali yah.

BUS
1. Kecepatan
Dibandingkan dengan kereta, bus emang kalah cepat dan kalo ngetem juga suka keterlaluan (-), tapi teman-teman lupa yah dengan "the power of setoran"? Membuat bus berjalan dengan ngebut banget walau sopirnya ugal-ugalan. Gue kasih nilai (+) untuk kecepatan yang unexpected ini.
SE-TO-RAN!
2. Harga
Perjalanan gue dari rumah ke UI menggunakan bus menghabiskan biaya 12.000, jika ditempuh dengan bus AC. Kalo pake bus biasa, menjadi 10.000. Apalagi BBM makin menjulang kan yah, so far bus patas AC sekarang 9.000, sementara bus biasa (non AC) 6.000 gila mahal kan? (-).

3. Kenyamanan
Untuk bus yang nggak ber-AC, tentunya asap rokok dan asap polusi, ini menjadi nilai (-), tapi nggak gitu kalo di bus ber-AC. Nah adanya pengamen dan pedagang yang keluar masuk emang beneran deh bikin nggak nyaman (-), walau di bus ber-AC rata-rata pengamennya bersuara merdu. Gue masih mentoleransi pengamen, tetapi kalau uda orang biasa yang cuma dialog begini: "Ya, permisi ya bapak-bapak, ibu-ibu, kakak, adik, tante, om semuanya. Kami di sini nggak mau copet yah ibu-ibu, bapak-bapak. Kami cuma mau meminta jiwa sosial bapak ibu semuanya yah. Tolong yah dua ribu, sepuluh ribunya". Jadi keinget waktu SMA, gue kasih 500 aje ke orang yang kayak gini, eh gope gue yang berharga malah dilempar ke luar jendela. Mohon maaf, bang gue cuma pelajar SMA waktu itu dan duit 500 berarti banget. Tapi, nggak ada yang namanya anak kecil nangis lama di bus. Para emak di sini pada jago nanganinnya, begini:

Anak: (nangis)
Emaknya: Eh liat deh, dek! Itu tuh apaan tuh? (nunjuk ke luar jendela) ih mobilnya ada banyak. Coba deh hitung. Tuh ada yang merah.
Anak: (berhanti nangis, bengong) yang itu apa, mah?
Emaknya: Itu bajaj. Bunyinya wreeeng...

Ah sedap banget liat emak-emak nanganin emaknya begitu. Oia kalo jam pulang kantor, emang padet banget sih tapi nggak sepadet kayak kereta yang ibarat kata nggak ada space buat orang lewat. Kalo bus kan diatur sama abang kenek, biar anak keneknya juga bisa lewat jadi masih bisa napas (+).

4. Sosial
Seperti cerita yang gue jabarkan di bagian sosial kereta, emak gue terbiasa naik bus karena kalo nanya beneran banyak yang nyaut dan niat bantuin. Gue bakal kasih contoh skenarionya dengan emak gue yang jadi peran utamanya yah;

Mama: Saya mau ke Monas, turun dimana yah? Katanya turun di Senen aja?
Ibu di sebelah: Wah, saya nggak tau juga, bu. Bukan orang Jakarta, coba tanya keneknya.
Kenek: Senen bisa, bu. Ntar lanjut aja naik kopaja atau bajaj.
Penumpang lain: Di kwitang aja, bu biar cepet. Dari kwitang naik kopaja p20 turunnya deket-deket gambir gitu.
Mama: Aduh kwitang dimana yah?
Sopir bus: nanti di kasih tau deh, bu.
Penumpang lain 2: Bareng saya aja, bu. Saya turun di kwitang.

Begitu skenarionya dan bisa dipastikan kalo penumpang bus itu social-able atau mungkin ramah daripada penumpang kereta yang individualis. Hal ini terjadi mungkin karena bus lebih kecil daripada kereta. Tapi untuk urusan memberi tempat duduk pada penumpang yang berkebutuhan mah selalu tersedia dong tanpa tulisan, kalo nggak mau ngasih langsung bisa dihakimin sama semua orang penumpang bus tersebut, apalagi kalau ada kenek yang jadi satpamnya hahaha. Penumpang bus juga lebih ekspresif. Apalagi yang duduknya deket jendela, beuuuh uda berasa bikin video klip kan tuh ekspresinya heuheu.
SUMBER: ZEROCHAN.NET
Kalo ditanya gue bakal pilih mana, kereta atau bus? Jawabannya bus. Bagi gue, naik bus itu penuh cerita ketimbang naik kereta. Sekali nengok di jendela, ada banyak hal yang bisa diperhatikan dan memberi berjuta-juta ide dan inspirasi, jadi gue nggak bosen karena kerjaannya berpikir dan kemudian tiba-tiba ketiduran. Nah kalo di kereta, gue bosen liat muka-muka orang capek, stress, kayak manggul beban yang berat. Sedikit banget gue dapet inspirasi dan ide-ide. Ujung-ujungnya kalo gue duduk yah gue tidur. Ohya, kalo di kereta, gue nggak bisa tidur berdiri sementara di bus gue pernah loh tidur berdiri dan kemudian kejumplang ke depan niban penumpang lain karena sopirnya ngerem mendadak.

Ada beberapa hal yang gue nggak paham, orang naik kereta kenape ada pake masker dah? Kan uda jelas nggak ada polusi ketimbang bus gitu? Gue pun mendapat jawabannya dari Isti, kenalan gue waktu test kerja, sedikit cerita ketemu dia ada di sini. Dia bilang menutup mulut pake masker di sini untuk sebuah etika. Kalo-kalo aja kita tidur mulutnya kebuka, jadi alangkah lebih sopan pake masker. What a good answer. Jadi yang pake masker bukan hanya pengendara motor aja yah hahaha.

Percaya deh sama gue, rata-rata orang Bekasi itu lebih suka naik bus daripada naik kereta. Karena pilihan bus Bekasi banyak banget loh. Mau kemanapun ada busnya. Sementara orang Depok, mau kemana-mana susah kalo nggak naik kereta. Pilihan bus Depok tuh dikit banget, angkotnya juga. Nah kalau kalian lebih suka naik apa? Kereta atau bus? Kasih tau dong alasannya. Diskusi dikit asik nih.

Ps: gue suka bus, kecuali transjakarta hahaha.

Daftar anime yang dijadikan foto:
1. Tonari no kaibutsu kun
2. Lovely complex
3 dan 5. Kuroko no basket
4. Bus driver
Pandang lagi langitnya »»  

Jumat, 05 September 2014

Hadiah Terbaik

Yo! Postingan pertama di bulan september, bulan dimana email gue penuh ngirim CV lamaran kerja hwhwhw. Nah di sela-sela ngelamar kerja itu, gue dihadapi kejadian beruntun seperti acara wisuda, ulang tahun sepupu, jenguk teman sakit, dan beberapa momen lainnya yang menuntut gue untuk "harus bawa sesuatu". Di sinilah gue akan berbagi saran buat teman-teman yang bingung "mau bawa apa untuk jenguk teman yang sakit", "mau ngasih apa untuk perayaan seseorang". 

Oia hadiah di sini bukan soal ulang tahun aja yah. Gue akan beri definisi sedikit mengenai hadiah terindah dan hadiah terbaik. Hadiah terindah belum berarti hadiah terbaik. Hadiah terindah biasanya dikatakan indah karena bentuknya bagus dan sesuai dengan keinginan penerima. Kalo hadiah terbaik adalah hadiah yang punya daya guna, hadiah yang punya "momentum" yang tepat saat diberikan ke penerima. Yuk, mari kita mulai!

Belakangan ini sepupu gue ada 3 yang berulangtahun. Yang dua, adik-kakak (cewek-cowok) dan yang satunya sepupu tercilik merayakan ulang tahun pertamanya. Untuk anak yang umurnya 1-5 tahun mungkin masih mudah yah membelikan hadiahnya. Misalnya baju, mainan bisa berupa boneka, topi, tas. Nah, permasalahannya adalah kedua sepupu gue ini, yang adik-kakak ini adalah anak modern. Indera-nya terlahir untuk mempelajari gadget dengan begitu mudahnya. Lalu hadiah apakah yang akan diberikan kepada sepupu yang masih kecil tapi uda gadget user?

Dialog sederhana beberapa hari yang lalu,
Adik gue (AG): nanti ulang tahun mau hadiah apa? Kayaknya uda punya semua.
Gue: (nguping)
Sepupu gue yang cowok (Sco): masih ada yang belom kupunya.
AG: apa tuh?
Sco: PS4
Gue: (kaget)
Sce (adiknya): nanti aku ulang tahun juga mau dibeliin handphone, kak.

What the...gue baru dapet handphone aja saat transisi SMP ke SMA, sementara kedua sepupu gue itu...okeh emang beda jaman kali yah. Mungkin memang handphone uda jadi kebutuhan primer untuk anak sekarang untuk komunikasi jika di sekolah atau bagaimana, ini adalah hal baik. Cuma gue rada kaget aja, karena nggak mungkin gue beliin mereka gadget yang ibaratnya hape gue aje masih rusak ampe saat ini. Pasti temen-temen pernah dong ada di situasi ini kalo punya niatan ngasih hadiah tapi anaknya gadget-able abis. Kasih mobil-mobilan/boneka? Kayaknya bukan pilihan tepat lagi kan yah? Baju atau sepatu? Kita nggak bisa mastiin ukurannya kan? Kalo nanya, ketahuan dong mau kasih hadiah apa hahaha walaupun hadiah macam baju atau sepatu merupakan hadiah terbaik karena ada daya guna.

Jadi, HADIAH TERBAIK UNTUK ANAK YANG GADGET-ABLE ADALAH BUKU. Yep, kamu nggak salah baca. Akhirnya gue memutuskan beli ini barang sebagai hadiah, sampe saat ini belom dikasih sih cuma gue yakin ini akan jadi hadiah terbaik. Saatnya memberikan rasa buku pada indera anak-anak yang gadget user. Karena masih anak-anak, kita bisa mulai dari yang ringan, yaitu KOMIK. Tentunya harus komik yang bermanfaat, semacam komik mengenai alam semesta, komik mengenal islam dan lain-lain yang targetnya untuk anak-anak. Karena komik ilmu pengetahuan ini banyak yang targetnya orang dewasa juga loh. Punya duit berlebih jadi males beli buku? Bisa kok beli aja meja belajar atau rak buku hehehe atau lampu belajar. Kesannya kaku yah? Tapi berguna. Anak yang gadget-user biasanya belom punya rak buku, punya nya lemari penyimpan kaset game dan kabel-kabel charger #Sotoy.

Masih berkutat dengan buku nih, ternyata BUKU ITU HADIAH TERBAIK SEKALIGUS ANTIMAINSTREAM UNTUK ORANG SAKIT. Buah-buahan adalah hadiah atau bawaan terbaik? Wew, berapa banyak orang yang akan bawa segudang buah-buahan untuk orang sakit dan pada akhirnya tidak bisa dimakan oleh orang yang sakit? Emang bener sih makanan yang dibawa untuk jenguk orang sakit biasanya diperuntukkan untuk orang yang jaga di kamar orang yang sakit itu (ini fokusnya ke orang sakit yang rawat inap di rumah sakit ye, eh tapi bisa juga untuk yang sakit di rumah). 

Jadi, buku apakah untuk orang sakit itu?
1. BUKU DO'A/BUKU ROHANI
Masih ingat cerita gue yang ini? Sebelum tante gue meninggal, dia dirawat di HCU (ruang semi ICU) dan merasa sangat kebosanan. Main game di handphone? Itu akan memberatkan untuk otaknya karena tanpa sadar, ketika bermain game pasti otak kita berpikir. Memang sih aktivitas yang kita lakukan sebenarnya melalui proses di otak, tetapi kita nggak pernah sadar. Selain itu mata yang terpaku kepada gadget dalam main game juga bekerja keras maka dari itu tidak diperbolehkan. Akhirnya tante gue meminta gue untuk membawakan majalah atau komik atau bahan bacaan. Kemudian bokap menyarankan buku do'a. 

Buku do'a di sini bisa berupa apa saja, nggak mesti kitab. Kemudian muncul pertanyaan: "Nanti kalo gue kasih buku do'a/rohani, disangka gue nge-do'ain dia cepet mati lagi? Kan dia cuma dirawat inap biasa". Begini yah temen-temen, orang sakit baik itu dirawat inap di rumah sakit atau sakit biasa di rumah meski cuma tiga hari itu statusnya sama-sama menuju kematian. Bahkan saat kita lagi duduk biasa gini juga sedang menuju kesana, bukan? Kayak artikel ini "Subuh Nonton Film Porno, Fatin Tewas di Warnet" juga. Ada yang bilang, sakit merupakan ujian atau penghapusan dosa. Bahkan merupakan tanda kasih Allah SWT. Jadi nggak salah loh ngasih buku do'a atau rohani untuk teman yang sakit. Siapa tau kita dapet pahala dobel selain pahala silaturahminya.

2. KOMIK
Ini bukan karena gue pecinta komik atau gimana yah. Tapi ini sukses bikin pasien tersenyum loh. Daripada makanan yang nggak bisa dia makan atau larangan dokter untuk nonton tv dan main game. Kebetulan kemarin, gue jenguk Bang Adan, senior teater gue. Dia sakit tipes tapi makannya lancar dan banyak banget. Gue kaget juga, karena setahu gue kalo lo masih terhubung sama selang infus tuh biasanya pada kenyang dan nafsu makannya kurang. Dengan muka rada khawatir, dialog ini pun terjadi,

Gue: Bang, maaf yah gue nggak tahu kalo lo uda boleh makan kayak gini. Pengalaman tante gue sakit kemarin, jadi gue bawain lo komik aje. (sodorin komik doraemon baru masih dibungkus)
Bang Adan+adiknya Bang Adan: Aaaah Doraemon!! (respon yang bikin gue kaget)
Gue: Gue bingung mau kasih komik apaan yang ringan. Mending Doraemon aja deh, yang kayaknya semua orang suka.
Setelah perbincangan panjang tentang anime dan manga,
Bang Adan: Betewe, makasih yah, put. Lo mengembalikan kenangan masa kecil gue hahaha.
Gue: Hahaha iye, bang. Lagian ini komik kan berguna juga buat orang yang jaga lo, kali dia bosen liat muka lo mulu. (canda gue)

Kaget juga sih denger kalimat terima kasih dia itu dan responnya dia saat gue ngeluarin komik doraemon dari tas yang seolah-olah kantong ajaib. Tapi ya namanya juga orang yang dapet hadiah pasti seneng kan? Kalo hadiahnya mengerikan namanya bukan hadiah tapi teror hahaha. Yang paling penting bagaimana hadiah pemberian itu mendapatkan keuntungan bagi kita berupa pahala karena dipakai atau berguna untuk penerimanya. Bagaimana hadiah untuk teman yang nikahan? Jujur gue belum pernah diundang ke nikahan teman (woi, teman pada nikah dong lo! Hahaha). Tiba-tiba keinget suatu cerita, ada yang ngasih 2 tiket ke Bali atau Jogja gitu buat temannya yang nikahan. Terus ada juga yang ngasih peralatan makan dan BUKU PANDUAN. Hahaha fokus gue ke buku lagi nih, karena kita nggak tau loh kalo di luar sana, banyak sekali buku yang luar biasa. Buku panduan yang dimaksud macem-macem, misalnya buku panduan menjadi istri idaman *eaaa.

Gue selalu percaya kalau "memberi nggak bikin kita miskin" dan "tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah" adalah benar. Gue pun mendapat contoh yang bagus dari teman broadcast UI 2011, yaitu Kenja. Dia suka banget traktir temen-temen termasuk gue kena bagian. Dari dialah, gue terinspirasi. Traktir temen kan bisa jadi amalan asyik bisa dapet networking bahkan hahaha. Maka dari itu, kalo ada rejeki berlebih traktir temen atau beri hadiah. Mulai dari paling deket deh, yaitu orang tua dan keluarga.

Oia, hadiah itu nggak mesti keluar duit. Hadiah yang nggak ngeluarin duit yang pernah gue kasih ke orang tua gue adalah kupon pijet. Terus kalo ke temen biasanya gue kasih cerpen yang peran utamanya itu dia sendiri (betewe maaf buat temen-temen yang sempet gue janjiin cerpen dengan peran utamanya kalian dan belum gue bikin huhuhu).

Masih soal hadiah, dulu gue pernah sebel banget sama tante gue yang ngasih hadiah berupa tong sampah kecil tapi ternyata sekarang menjadi hadiah terbaik loh. Kadang penerimanya emang suka nggak sadar sih yah. Cerita sedikit tentang hadiah terbaik gue selama 2 minggu terakhir,
HADIAH WISUDA
Wisuda kemarin ketemu teman-teman aja uda seneng banget eh ternyata dapet hadiah antimainstream kayak gini. Terima kasih Iqbal, Liana, Irham, Ami dan Rizki, Mbak Sisil, Dina, Irvan. Oia, hadiah terbaik gue saat gue pergi test kerja gitu ke IPB, gue mendapat teman baru yang sama-sama nggak ngerti daerah bogor dan gedung IPB hahaha. Namanya Isti, dia hadiah terbaik gue saat test waktu itu. Nggak sempet foto bareng, tapi gue foto hal yang kita liat bareng di musholla IPB yah, ini juga termasuk hadiah terbaik dari musholla IPB buat gue.

Belakangan gue lagi seneng ngumpulin benda samaan sama teman, hal yang kayak gini buat gue hadiah terbaik dan teman-teman gue itu pun juga punya makna tersendiri pada barang samaan ini (kalo mereka sadar sih) hahaha.



Sebenernya masih ada lagi. Misal kayak headset, kipas asli dari Jepang dan lainnya yang nggak sempet gue jabarkan di sini heuheu. Benda-benda itu bisa berupa suvernir yang gue dan teman-teman dapet samaan hehehe atau mungkin yang seperti di bawah ini juga samaan,

Hadiah terbaik itu bisa berupa apa aja. Sederhana tapi berarti dan berguna merupakan mungkin konsep hadiah terbaik. Teringat rasulullah nggak pernah membiarkan tamunya pulang dengan tangan kosong, paling minim tamunya mendapat suatu nasihat yang berguna dari rasulullah SAW. Dan yang paling terpenting dari hadiah terbaik adalah rasa syukur kalau kita sudah memiliki banyak hal dan kemudian berbagi. Salam #Syukur :D
Pandang lagi langitnya »»