Minggu, 09 Desember 2012

Sholatmu Diuji

Tulisan ini dipost di Facebook
Tuesday, 22 September 2009

Sholat kita selalu diuji. Lewat telinga, mata, otak dan hati. Selalu saja ada yang mengganggu dalam sholat. Kita tidak pernah tahu apakah sholat kita diterima atau tidak. Bahkan saat kita sedang khusyuk sekali, kita tidak pernah tahu apakah sholat kita diterima atau hanya kekhusyukkannya saja diterima? Hanya Allah yang tahu.

1.Lewat telinga:
-Ini kejadian baru kemarin (lebaran). Sholat zuhur dengan niat mantap dan tiba-tiba,
Adikku: Om THRnya mana?
Aku yang sedang sholat: (dalam otak) ngapain tuh minta lagi? Bukannya uda dikasih waktu malam
takbiran?
Om: Kan uda dikasih waktu malam takbiran? Lupa ya?
Aku yang sedang sholat (dalam posisi rukuk): (dalam hati) tuh kan, dasar pura-pura lupa lagi.
Adikku: Yah, itu kan malam takbiran. Tapi kan lebarannya hari ini, om! Berarti duit THRnya belom.
Aku yang sedang sujud: (dalam otak) dasarrrrr, mata duitaaaan!!!

Tersadar, sebenernya yang mata duitan itu adikku atau aku? Astaghfirullah. Haahahaha....aku ngetawain diri sendiri jadinya waktu cerita kejadian ini ke keluarga ku.

-Kisah dari guru ngaji waktu TK (masih inget aja), Sholatmu diuji melalui telinga.
Ada seorang ibu yang latah. Dia dengan niat sungguh-sungguh mengikuti sholat tarawih. Sudah seminggu dia mengerjakan sholat tarawih dengan mantap tanpa gangguan. Baginya, ini suatu kebanggaan karena biasanya, sholatnya tidak pernah semantap itu dengan alasan kelatahannya.
Suatu hari, saat Ibu tersebut mengikuti sholat tarawih berjamaah, tiba-tiba DUARRRRR....suara petasan kedengeran. Dan Ibu itu, "Eh, copot, copot! Eh, iya gue kaget, he'eh kaget pisan"
Suara Imam: "Allahuakbar" (isyarat rukuk)
Ibu: "Eh, iya Allah, Allah, tuh kan ngapain yak kayak gini, eh kayak gini"
Ternyata kedua telinga kita seperti radar, yang melacak semua suara. Sering kali membuat kita tidak fokus.

-Lagu MJ terdengar di mushola.
Suasana musholla saat sholat tarawih, seperti biasanya tenang dan hikmat. Namun saat surat Al-Fhatihah selesai dibacakan, bunyi suara handphone dengan lagu MJ yang berjudul black or white terdengar keras sekali di mushola kami yang kecil. "Terreret...tereret...au..."
Aku (dalam hati): Handphone siapa tuh?
Orang disamping kananku (dalam hati): Yah, kok lagunya black or white, kenapa nggak heal the world?
Orang disamping kiriku (dalam hati): Bawa handphone nggak ya? Mau minta lagunya.

Haaa....Udah khusyuk belom yah? Padahal itu berjamaah loh. Telinga ada dua, terbagi untuk mendengar yang harusnya tidak boleh didengar saat itu. *Ni cerita setelah sholat, berbagi cerita bersama. Haaaa...

2. Lewat mata:
Ini denger cerita tante-tanteku dengan mama.
Salah satu tante: Iya, kadang tuh yah gara-gara mukenah doang, sholat bisa keganggu.
Mama dan yang laen: (ketawa)
Aku: (nguping)
Tante ku yang tadi bercerita: Tuh yah, waktu sholat Ied, ada Ibu-Ibu sholat di depan ku tuh. Pas lagi sholat, keliatan mukenahnya kinclong banget. Bener deh tuh mukenah masih baru. Udah deh, di otak mikirin tuh harganya berapa. Keliatan dari payetnya sih mukenah itu mahal.

Yaps....udah cukuplah itu. Sholat khusyuk itu bagaimana? Fokus. Hanya itu yang aku tahu. Tapi masalah diterimanya, kita tak pernah tahu.

Terakhir, ini nggak tahu terganggu atau emang udah nggak bener. Ini cerita dari guru bahasa Inggris waktu SMP. Cerita jaman Beliau masih muda dulu.
Dulu bu guru B.Inggrisku ini ngekos gitu sama temen-temennya. Terus kalo udah bulan ramadhan, rame deh ke mushola. Saat sholat,
Ibu guru bahasa Inggrisku: (dalam keadaan rukuk) Astaghfirullah!
Temennya 1: Kok bacanya itu? (masih dalam keadaan rukuk)
Ibu guruku: Keinget PR bahasa Inggris belom dikerjain (I'tidal)
Temennya 2: (ikut nyahut) ha? Yang halaman berapa tuh? (dalam keadaan sujud)
Ibu-Ibu: Ssssttttt! (kompak, barengan. Dalam keadaan duduk diantara dua sujud)
Ibu guruku: (dalam keadaan sujud) Eh, jangan berisik lo pada. Gimana sih.
Temennya 1 dan 2: Iya-iya (dalam keadaan berdiri)
Salah satu Ibu-ibu: Dasar anak muda jaman sekarang (masih dalam keadaan sholat)
Ibu-ibu yang lain: Iya tuh. Berisik aja (ikutan nyahut dan tetap dalam keadaan sholat)
Ibu-ibu yang lain lagi: Emang sekarang anak muda tuh nggak tahu adat (ikut nyahut lagi)
dan seterusnya....

Haduuuh......sholat yang benar itu seperti apa? Khusyuk itu seperti apa? Bahkan seorang kyai saja tidak yakin sholatnya diterima atau tidak oleh Allah. Bila tata cara sholat sudah benar, apakah bisa dibilang benar? Apakah wudhu pun termasuk dalam hitungan sholat? Ya, benar. Bila wudhu tak benar, bagaimana sholatnya? Sementara wudhu termasuk dalam rukun sholat. Apakah sudah benar? Bila sudah benar, apakah diterima oleh Allah? Hmm....




https://www.facebook.com/notes/puti-ayu-amatullah/sholatmu-diuji/283742320354
Pandang lagi langitnya »»  

Ketidakteraturan yang Indah

Post ini ditulis di notes facebook
Saturday, 25 July 2009

Bus di Jepang:
Bus selalu datang tepat waktu. Para penumpang naik dan turun secara teratur. Pintu depan dan belakang di pakai secara efisien untuk keteraturan arus naik dan turunnya penumpang. Demi kenyamanan, tidak ada pengamen atau pedagang asongan yang masuk. Terdapat pegangan tangan yang nyaman untuk para penumpang yang berdiri. Bayar langsung tanpa menunggu kenek, karena tidak ada kenek.

Bus Indonesia:
Bus datang tidak menentu. Para penumpang naik dan turun dengan sesuka hati. Pintu depan dan belakang di pakai dengan fungsi yang sama dan perlakukan sama, yaitu untuk naik dan turun serentak. Selalu ada pengamen dan pedagang asongan yang masuk ke dalam bus umum biasa dan bus AC. Terdapat pegangan tangan untuk para penumpang yang berdiri. Pegangan tangan itu hanya berbentuk besi sepanjang atap bus. Bayar pada kenek. Terdapat kenek disini.

Yang mana yang menurut kalian indah dan nyaman? Bus Jepang bukan? Tapi kalau kau lihat lebih dalam.....

Bus Indonesia:
Menerima masuknya pengamen dan pedagang asongan. Pintu bus adalah pintu rejeki bagi siapa pun. Bukan hanya untuk supir dan kenek bus. Kenek bus yang ada, membantu kita untuk turun. Selalu mengingatkan kita turun dengan kaki kiri. Naik dan turun sesuka hati penumpang membuat kita dengan senang hati menentukan sendiri kapan mau naik dan turun. Kenek yang menjamu para penumpang dengan mengambil uang bus. Betapa enaknya itu? Kita merogoh uang saat diminta kenek. Bahkan terkadang sang kenek lupa memintanya pada kita dan kita tidak usah membayar. Namun hati para penumpang kadang terketuk, mereka lebih memilih untuk membayar pada sang sopir saat turun bila sang kenek lupa pada tugasnya itu.


Jadi itulah Indonesia. Keindahan dalam ketidakaturan. Lihat lebih dalam, kenali, sayangi dan cintai negerimu ini, Indonesia.

Enjoy Indonesia!!!!!
Created by: Puti Ayu Amatullah.


https://www.facebook.com/notes/puti-ayu-amatullah/ketidakteraturan-yang-indah/237599775354 
Pandang lagi langitnya »»  

TIDAK PUNYA BLOG, LANTAS GOBLOG?

HUFT!!
Menghela nafas setelah sekian lamanya bersabar untuk mengabaikan "Kewajiban memiliki blog".
Menurutku, menulis itu bisa dimana saja, nggak mesti di BLOG dan aku pun menuliskan pikiranku di notes Facebook. Awalnya hal ini masih terasa baik, sampai aku menemukan lomba menulis yang mewajibkan pesertanya "Memiliki Blog".

OKE!
Awalnya aku mengabaikan itu, toh lomba menulis pasti lah yang dinilai adalah TULISANNYA bukan BLOGnya. Namun  hingga hari ini, aku masih gagal memenangkan lomba-lomba itu, apa karena aku tidak punya BLOG? Lantas aku GOBLOG?

Entahlah, aku masih optimis untuk mengasah kemampuan menulisku. Gagal berkali-kali, sakit berkali-kali namun aku tetap mengikutinya berkali-kali. Banyak teman yang membantuku tentang BLOG. Termasuk terciptanya BLOG ini karena Susan, temanku di penyiaran UI 2011.

Entri pertama, tulisan pertama di BLOG ini, mungkin tulisan ini akan menjadi bahan tertawaanku saat aku sudah mahir menggunakannya. Dan saat itu tiba mungkin aku akan tertawa dan berkata "GOBLOG!!"

Hari ini aku akan memindahkan tulisanku di note facebook kesini. Untuk karya tulisanku sepertinya aku belum mempercayai BLOG ini. Hehehe...

NOTES: ANYONE, ADA YANG MAU NGAJARIN SAYA NGEGUNAIN BLOG BIAR NGGAK KELIATAN GOBLOG?

~I'm Red~
Pandang lagi langitnya »»